A.
Masalah Lingkungan
Dalam Pembangunan Industri
Sebagian
aktivitas manusia selalu mempengaruhi perubahan lingkungan. Pembangunan
industry merupakan salah satu aktivitas manusia yang berperan besar bagi
perubahan lingkungan. idustri sendiri adalah pengelolaan bahan baku
menjadibahan jadi atau setengan jadi. Dan dalam pelaksanaannya mulai dari bahan
baku, proses pengolahan maupun hasil akhir yang berupa hasil produksi dan hasil
buangannya (sampah) banyak di antaranya terdiri dari bahan-bahan yang dapat
mencemari lingkungan seperti bahan logam, bahan organis, bahan korosif,
bahan-bahan gas dan lain-lain bahan yang berbahaya baik untuk pekerja maupun
masyarakat di sekitar proyek.
Berikut ada beberapa dampak
positif dan negative dari pembangunan industridi berbagai aspek:
a.
Dampak positif
1.
Menambah penghasilan penduduk.
2.
Menghasilkan aneka barang.
3.
Memperluas lapangan pekerjaan.
4.
Mengurangi ketergantungan dengan negara lain.
5.
Memperbesar kegunaan bahan mentah.
6.
Bertambahnya devisa negara.
b.
Dampak negatif
1.
pembangunan industry.
2.
Terjadinya arus urbanisasi.
3.
Terjadinya pencemaran lingkungan.
4.
Adanya sifat konsumerisme.
5.
Lahan pertanian semakin kurang.
6.
Cara hidup masyarakat berubah.
7.
Limbah industri menyebabkan polusi tanah.
8.
Terjadinya peralihan mata pencaharian.
Dari aspek
lingkungan Perubahan yang terjadi akibat pembangunan industry kebanyakan bukan
membuat lingkungan menjadi baik melainkan memperburuk keadaan lingkungan di
sekitar pembangunan industry.
Permasalahan
lingkungan yang terjadi dalam pembangunan industry biasanya karena limbah yang
di hasilkan oleh perindustrian serta lahan yang di pakai sebagai tempat
perindustrian yang menyebabkan berkurangnya flora dan fauna.
B.
Keracunan
Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi
Banyak sekali
kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam melkukan pekerjaan disektor
perindustrian, salah satunya adalah keracunan, dalam ulisan ini saya akan
menuliskan keracunan bahan logam/metaloid dalam proses industrialis.
Racun-racun
logam/metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya yang sering terjadi pada
industrialis adalah berasal dari timah hitam, air raksa, arsen,chromium,
berrylium, cadmium, vanadium dan fosfor.
Berikut ini penjelasan dari
beberapa logam yang disebutkan diatas:
1. Timah hitam
Keracunan timah hitam (plumbisme)
biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang gejalanya kambuh
secara periodik. Kerusakan yang terjadi
bisa bersifat permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan
penyakit ginjal. Progresif pada dewasa).
Timah hitam
ditemukan pada
1.
Pelapis keramik
2.
Cat
3.
Batere
4.
Solder
5.
Mainan
Pemaparan oleh timah hitam dalam
jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara:
1.
Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
2.
Membiarkan alat logam yang mengandung timah
hitam (misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan)
tetap berada dalam lambung atau persendian, dimana secara perlahan timah hitam
akan larut
3.
Meminum minuman asam atau memakan makanan asam
yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi
oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat,
anggur, jus apel)
4.
Membakar kayu yang dicat dengan cat yang
mengandung timah hitam atau batere di dapur atau perapian
5.
Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung
senyawa timah hitam
6.
Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang
dilapisi timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
7.
Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh
timah hitam
8.
Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah
hitam
9.
Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa
menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).
10.
Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih
kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah
hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak; karena itu perlu
diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.
Serangkaian
gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu
berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu
makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah,
sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan otak.
Pada
anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain
selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan
dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
1.
muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
2.
berjalan goyah/limbung
3.
kejang
4.
linglung
5.
mengantuk
6.
kejang yang tak terkendali dan koma.
2. Air Raksa
Air raksa atau
merkuri (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh
banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai
bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam.
Keracunan air
raksa seperti halnya dengan logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai
jalan antara lain melalui pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman yang
tercemar, ini salah satu bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu:
1.
Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya
2.
Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan
Hg-fulmitat
3.
Sebagai persenyawaan air raksa organis
Berhati-hatilah anda jika anda
bekerja dengan menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya salah satunya air
raksa.
3.Arsen
Arsen, arsenik, atau arsenikum
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom
33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan
sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Berikut ini adalah beberapa
gejala yang akan ditimbulkan jika anda keracunan arsenik, yaitu sebagai
berikut:
1.
Kerontokan rambut: merupakan tanda keracunan
kronis logam berat, termasuk arsen
2.
Bau napas seperti bawang putih: merupakan bau
khas arsen
3.
Gejala gastrointestinal berupa diare: akibat racun logam berat termasuk arsen
4.
Muntah:
akibat iritasi lambung, diantaranya pada keracunan arsen.
5.
Skin speckling: gambaran kulit seperti tetes
hujan pada jalan berdebu, disebabkan oleh Keracunan kronis arsen
6.
Kolik abdomen: akibat keracunan kronis
7.
Kelainan kuku: garis Mees (garis putih melintang
pada nail bed)dan kuk yang rapuh.
8.
Kelumpuhan (umum maupun parsial): akibat
keracunan logam berat
4. Fosfor
Ada banyak sekali macam-macam
fosfor namun yang sangat beracun adalah dosfor jenis fosfor putih, dan fosfor
ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus, racun serangga,
pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api.
Akibat dari keracunan fosfor adalah
sangat kompleks bisa menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal, tulang, saluran
pencernaan, pendarahan-pendarahan dan bila terhirup ke paru-paru bisa
menimbulkan oedema dan keruakan paru.
C.
Keracunan
Bahan Organis Pada Industrialisasi
Pencemaran
terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan
hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan
berbahaya dapat diklasifikasikan:
1. industri kimia organik maupun
anorganik
2. penggunaan bahan beracun dan
berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong
3. peristiwa kimia-fisika,
biologi dalam pabrik.
Lingkungan
sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan.
Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan
lautan yang masingmasing mempunyai karakteristik berbeda.
Air di suatu
waktu dan tempat tertentu berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang
sama dengan waktu yang berbeda,Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa
alami serta pengaruh faktor lain.
Kemampuan
lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar disebut
daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat
yang lain berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut menetapkan
nilai daya dukung.
Bahan pencemar
yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi dengan satu atau lebih komponen
lingkungan. Perubahan komponen lingkungan secara fisika, kimia dan biologis
sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai lingkungan
yangdisebut perobahan kualitas.
Limbah yang
mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan
tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan komponen bahan
pencemar yang terkandung.
Pada beberapa
daerah di Indonesia sudah ditetapkan nilai kualitas limbah air dan udara. Namun
baru sebagian kecil. Sedangkan kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya
penetapan kualitas lingkungan mengingat program industrialisasi sebagai salah
satu sektor yang memerankan andil besar terhadap perekonomlan dan kemakmuran
bagi suatu bangsa.
Penggunaan air
yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat, karyawan yang
tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengidentifikasikan sumber pencemar.
Produk akhir,
seperti pembungkusan, pengamanan tabung dan kotak, sistem pengangkutan,
penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan persyaratan yang tidak memenuhi
ketentuan merupakan sumber pencemar juga.
D.
Perlindungan
Masyarakat Sekitar Terhadap Perusahaan Industri
Masyarakat
sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk
yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran
udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan
udara dari perusahaan-perusahaan industri.
Semua
perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan, dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud
tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah
dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa
yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau
dengan cara pencucian melalui proses kimia sehingga uadara atau uapyang keluar
bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umumnya
didasarkan atas faktor-faktor :
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan perusahaan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh
bahan-bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh
karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak
konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit
oleh hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan
produk-produk ini perlu pengujian terlebih dahulu secara seksama dan teliti
apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan
masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
industri adalah tugas wewenang Departemen Keindustrian, PUTI, Kesehatan, dan
lain-lain. Dalam hal ini lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu
masyarakat dari bahaya-bahay ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi
para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas.
E.
Analisis Dampak
Lingkungan Perusahaan Industri
untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup. Inti masalah lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya yang bersifat organik
maupun anorganik yang juga merupakan inti permasalahan bidang kajian ekologi.
Di saat ini
hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi
fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan
energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal
ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk
hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya.
Contohnya
adalah Pencemaran udara, di kota-kota besar pencemaran udara telah menyebabkan
turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. disamping kegiatan rumah tangga dan
kebakaran hutan.
dampak negatif penggunaan energi
fosil terhadap manusia dan lingkungan:
·
Dampak Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan energi,
pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga
melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida
(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam,
smog dan pemanasan global).
1.
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas
NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan
manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan
transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organic
2.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas
SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan
logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal
dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam
sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
·
Untuk pertanian dan hutan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi
·
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya.
1.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan
oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain
oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan
batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
2.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas
karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah
kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global.
3.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke
udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur
utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah
kaca yang menyebabkan pemasanan global.
·
Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi,
khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran
perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
·
Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap
tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang
berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open
Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu
diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila
tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak
dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
F.
Pertumbuhan
Ekonomi dan Lingkungan Hidup Terhadap Pembangunan Industri
Pengertian pembangunan industri
secara luas meliputi industri primer (terutama pertambangan dan pertanian),
industri sekunder (terutama konstruksi dan manufaktur), serta industri tersier
(transportasi, komunikasi, dan sektor jasa lainnya). Dalam kegiatan industri
yang sudah sangat maju, sudah diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah dicapai manusia sampai saat ini. Di negara industri yang
sudah sangat maju, di Jepang misalnya sumber daya manusia atau pelayanan
manusia sudah sangat diwarnai oleh persaingan yang seru dengan pelayanan
komputer dan pemakaian robot.
Struktur ekonomi suatu negara
dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi
dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan, yaitu:
1. Tinjauan
makro-sektoral
2. Tinjauan
keruangan
3. Tinjauan
penyelenggaraan kenegaraan
4. Tinjauan
birokrasi pengambilan keputusan
Berdasarkan tinjauan
makro-sektoral sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris,
industrial, atau niaga tergantung pada sector prosuksi apa yang menjadi tulang
punggung perekonomian yang bersangkutan. Berdasarkan tinjauan keruangan,
prekonomian dapat dikatakan berstruktur, bergantung pada wilayah tersebut dan
teknologinya yang mewarnai kehidupan perekonomian itu.
Berdasarkan tinjauan
penyelenggaraan kenegaraan, menjadi perekonomian yang berstruktur etatis,
egaliter, atau borjuis. Tergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi
pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan. Bisa pula struktur ekonomi
dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya. Dengan sudut
tinjauan ini, dapat dibedakan antara struktur ekonomi yang sentralistis dan
desentralistis.
Sedangkan pengertian lingkungan
hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
DAFTAR PUSTAKA