MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pedesaan yakni daerah yang masih alami atau belum ada perubahan dalam pembangunan yang signifikan dan masih belum terlalu terkontaminasi oleh pengaruh-pengaruh luar. Penduduknya mempunyai mata pencaharian utama di sektor bercocok tanam, perikanan, peternakan, atau gabungan dari kesemuanya itu, dan yang sistem budaya dan sistem sosialnya mendukung mata pencaharian itu.
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang tinggal di perkotaan yakni daerah yang lebih maju, berkembang, dan lebih modern di banding daerah pedesaan. Suatu daerah pastilah memiliki pengaruh bagi masyarakatnya misalnya perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar, sehingga masyarakat akan terpengaruh oleh kebudayaan -kebudayaan dari luar yang cenderung memberikan dampak negatif. Alur kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan setiap individu, mengakibatkan lebih disiplinnya masyarakat di perkotaan, dan orang perkotaan cenderung lebih bisa mengurus dirinya sendiri atau lebih individualisme.
Dalam aspek pengetahuan teknologi dan komunikasi, orang perkotaan cenderung lebih baik ketimbang pedesaan karena di perkotaan teknologi dan komunikasi cenderung berkembang ketimbang di pedesaan. Namun ada juga sisi negatif masyarakat di perkotaan yakni kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala masyarakat perkotaan tidak terlalu memikirkan masalah keagamaannya karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja, dan lebih mengejar ambisi-ambisi dunia saja. Kehidupan gotong royong di dalam masyarakat perkotaan cenderung kurang karena masyarakat perkotaan lebih individualis.
SIFAT DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain mereka mempunyai sifat yang saling mengikat, ketergantungan, karena saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Mereka
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
1. Aspek positif interaksi desa-kota
a. Pengetahuan penduduk desa meningkat.
b. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi
c. meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi.
d. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan desa Dsb
2. Aspek negatif interaksi desa-kota
a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa
c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan).
URBANISASI
Maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Hal tersebut lazim disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Urbanisasi adalah gejala sosial yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena:
1.)Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.)Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Faktor Pendorong dari Desa:
•Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
•Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
•Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
•Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
•Upah kerja di desa rendah.
•Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
•Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
•Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
•Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
Faktor Penarik dari Kota
•Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
•Upah kerja tinggi.
•Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
•Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
•Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
•Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
•Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
•Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah
USAHA-USAHA MENCEGAH ATAU MENGURANGI URBANISASI
Upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi adalah sebagai berikut :
1.Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembanguna yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah.
2.Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya.
3.Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
4.Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
5.Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana.
6.Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi, menggiatkan koperasi unit desa.
7.Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.
8.Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa ke kota, misalnya izin pindah ke kota sulit.
DAFTAR PUSTAKA
Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/sifat-dan-hakikat-masyarakat-desa/
http://ditamyworld.blogspot.com/2013/04/pemecahan-masalah-urbanisasi-dari-desa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar