A. Keberlanjutan Pembangunan
Pembangunan adalah sebuah proses
produksi dan konsumsi dimana materi dan energi diolah dengan menggunakan faktor
produksi, seperti modal, mesin mesin (capital), tenaga kerja (labor dan human resources),
dan bahan baku (natural resources). Dalam hal penyediaan bahan baku dan proses
produksi kegiatan pembangunan dapat membawa dampak kepada lingkungan alam dan
masyarakat sekitarnya, yang pada gilirannya akan berdampak kepada keberlanjutan
pembangunan. Dalam memperhatikan keberlanjutan pembangunan yang tidak hanya
memperhatikan kepentingan saat ini tapi juga memperhatikan kepentingan masa
mendatang, maka pembangunan harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan
generasi masa mendatang. Didalamnya terdapat dua gagasan penting Tujuan yang
harus dicapai untuk keberlanjutan pembangunan adalah : keberlanjutan ekologis,
keberlanjutan ekonomi, keberlajutan sosial budaya dan politik, keberlanjutan
pertahanan dan keamanan. Sedangkan pembangunan keberlanjutan mempunyai prinsip
prinsip dasar dan prinsip dasar tersebut dari setiap elemen pembangunan
berkelanjutan dapat diringkas menjadi 4 (empat), yaitu: pemerataan,
partisipasi, keanekaragaman (diversity), integrasi dan perspektif jangka
panjang.
Pembangunan berkelanjutan memastikan bahwa generasi
yang akan dating memiliki kesempatan ekonomi yang sama dalam mencapai
kesejahteraannya, sepertihalnya generasi sekarang. Untuk dapat melaksanakan
pembangunan berkelanjutan diperlukan cara mengelola dan memperbaiki portofolio
asset ekonomi, sehingga nilai agregatnya tidak berkurang dengan berjalannya
waktu. Portofolio asset ekonomi tersebut adalah capital alami (Kn), capital
fisik (Kp) dan capital manusia (Kh), secara sistematis pembangunan
berkelanjutan dapat dijabarkan dalam gambar berikut: Dalam paradigma ekonomi,
pembangunan berkelanjutan dapat diterjemahkan sebagai pemeliharaan kapital. Ada
empat variasi kebijakan mengenai pembangunan berkelanjutan :
- Kesinambungan yang sangat lemah (very weak sustainabillity) atau “Hartwick-Solow sustainability” yang hanya mensyaratkan kapital dasar total yang harus dipelihara. Kesinambungan ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa tingkat/ laju konsumsi berada di bawah Hicksian income, dimana Hicksian income ini didefinisikan sebagai tingkat konsumsi maksimum yang dapat membangun kondisi masyarakat yang lebih sejahtera di akhir periode pembangunan dibandingkan dengan kondisi awalnya. Diasumsikan natural capital dapat disubsitusi dengan kapital buatan manusia (man-made capital) tanpa batas. Dengan kata lain, deplesi sumberdaya alam tidak diperhitungkan dalam penilaian kegiatan ekonomi (Harnett, 1998)
- Kesinambungan yang lemah (weak sustainability), mensyaratkan pemeliharaan kapital total, dengan kendala bahwa modal alami yang penting (critical natural capital) harus dilestarikan. Misalnya : bila sumberdaya air dan keragaman spesies merupakan hal yang penting bagi stabilitas ekosistem, sumberdaya tersebut tidak dapat dikorbankan bagi alasan-alasan pertumbuhan ekonomi.
- Kesinambungan yang kuat (strong sustainability) mensyaratkan bahwa tidak ada substitusi bagi modal alami (natural capital), karena natural capital ini memperkuat kesejahteraan manusia dan degradasi natural capital tersebut dapat dikembalikan kondisinya ke kondisi awal. Kesinambungan yang kuat mensyaratkan pemeliharaan kapital total, dengan kendala bahwa agregrat kapital total harus dilestarikan.
- Kesinambungan yang sangat kuat (very strong sustainability) mensyaratkan bahwa kesinambungan sistem ekologi adalah esensi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan yang bergantung pada sumberdaya (resource-dependent “development”) diperbolehkan, namun demikian, pertumbuhan yang bergantung pada sumberdaya (resources-dependent “growth”) tidak dapat dibenarkan. Interpretasi ini mensyaratkan pemisahan setiap komponen dari natural capital. Pada kenyataannya, very strong sustainability lebih merupakan sistem daripada suatu konsep ekonomi.
Pada pembangunan berkelanjutan yang
berorientasi pada kepentingan ekonomi dan kepentingan lingkungan, terdapat 3
(tiga) pilar tujuan (Daniel M, 2003), yaitu : pembangunan ekonomi yang
berorientasi pada pertumbuhan, stabilitas dan efisiensi. Pada pilar kedua
pembangunan sosial yang bertujuan pengentasan kemiskinan, pengakuan jati diri
dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan pilar kedua pembangunan lingkungan yang
berorientasi pada perbaikan lingkungan lokal seperti sanitasi lingkungan,
industri yang lebih bersih dan rendah emisi, dan kelestarian sumberdaya alam.
B. Mutu Lingkungan
Hidup Dengan Resiko
Secara sederhana kualitas lingkungan
hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung
yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas
lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang
betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi
dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual
seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara
tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam
Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di
tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya
alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang
merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara sumber daya manusia dan
sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal
balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan
sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh
kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama terkenalnya Indonesia
sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah
pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah
ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang,
bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak
kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak
profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan
biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
- Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
- Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
- Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
RESIKO LINGKUNGAN YANG TIDAK SEHAT
1. Penularan
Penyakit Melalui Air
Air adalah mutlak bagi kehidupan. Tetapi jika kualitas
air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab penyakit. Air
dapat mengandung zat – zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan, bila terdapat
pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber kehidupan manusia.
Banyak penyakit menular yang bersumber pada air.
Penyakit virus dapat bersumber pada air, seperti radang mata yang sering di
dapat setelah berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat
menularkan penyakit secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukan
berbagai macam penyakit. Berbagai serangga memerlukan air untuk berkembang biak
seperti nyamuk yang dapat menularkan berbagai macam penyakit.
Tumbuhan air juga dapat menjadi habitat dari faktor penyakit. Keong air
yang dapat memerlikan schistosomiasis dari tumbuh – tumbuhan air itu. Tikus dan
binatang lainnya yang hidup di sekitar air juga dapat menjadi sumber penyakit
manusia, seperti penyakit leptopirosis.
2. Penularan
Penyakit Melalui udara
Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup penyebab
penyakit dalam pernafasan. Penyakit influensa dan tuberkulosis adalah contoh –
contoh yang terinfeksi melalui udara. Pencemaran udara dengan berbagai bahan
kimia dapat menyebabkan kerusakan langsung pada paru – paru. Selain itu dapat
menyebabkan iritasi pada paru – paru sehingga mudah terserangoleh penyakit
infeksi sekunder seperti TBC. Selain itu bahan – bahan kimia ini banyak di duga
sebagai penyebab kanker paru – paru misalnya exhaust fume kendaraan bermotor.
3.
Penularan Penyakit Melalui Tanah
Air tanah banyak mengandung penyakit, terutama jika
tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara sengaja maupun tidak
sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena tanah, jika tanah
tercemar oleh kotoran hewan atau manusia, yang mengandung penyebabnya yakni
clostridiumtetani. Di dalam tanah juga banyak di temukan bentuk – bentuk
infeksi berbagai parasit. Cacing – cacing perut penyebarannya melalui tanah,
telurnya di keluarkan dengan tinja. Jika sampai di tanah, telur – telur itu
akan tumbuh menjadi bentuk infektif yang sudah siap untuk tumbuh di dalam badan
manusia. Cara penularan dapat terjadi jika telur-telur yang masak ini tertelan
oleh makanan yang tercemar oleh tanah yang mengandung telur tadi atau memakai
tangan yang kotor.
C. Kesadaran Lingkungan
Tingginya peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap
permasalahan lingkungan di sekitarnya,pencemaran yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh dampak bau, debu, kebisingan,
getaran, maupun penurunan kualitas air sumur dan air sungai.
Pembangunan yang
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat
terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam
yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan
merosotnya kualitas lingkungan.Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan
kualitas lingkungan serta kerusakan lingkungan yang dapat diidentifikasi dari
pengamatan di lapangan, oleh sebab itu dalam artikel ini dicoba diungkap secara
umum sebagai gambaran potret lingkungan hidup, khususnya dalam hubungannya
dengan pengelolaan lingkungan hidup di era otonomi daerah.
Hal ini mengingat visi
pembangunan berkelanjutan bertolak dari Pembukaan Undang– Undang Dasar 1945
yaitu terlindunginya segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia; tercapainya kesejahteraan umum dan kehidupan bangsa yang cerdas; dan
dapat berperannya bangsa Indonesia dalam melaksankan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian,
visi pembangunan yang kita anut adalah pembangunan yang dapat memenuhi aspirasi
dan kebutuhan masyarakat generasi saat ini tanpa mengurangi potensi pemenuhan
aspirasi dan kebutuhan generasi mendatang.Oleh karena itu fungsi lingkungan
hidup perlu terlestarikan.
Kebijakan pembangunan
Nasional menerapkan prinsipberkelanjutan yang memadukan ketiga pilar
pembangunan yaitu bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Untuk itu diperlukannya
upaya penyelamatan lingkungan hidup,walaupun
masih dijumpai beberapa kendala. Antara lain masih lemahnya penegakan
hukum serta masih rendahnya kesadaran masyarakat. “Termasuk kalangan pengusaha
dan industri terhadap pengelolaan dan penyelamatan lingkungan hidup.dengan
mewujudkan lingkungan hidup yang seimbang, terkendali dan lestari, dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat serta perencanaan pembangunan yang
berwawasan lingkungan,maka kita juga dapat menjaga dan melestarikan lingkungan
hidup ini untuk generasi masa depan agar dapat terjaga sampai kapanpun.
D. Hubungan Lingkungan Dengan Pembangunan
Karena peningkatan usaha
pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya uuntuk
menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan-permasalahan dan lingkungan
hidup manusia.Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yang penting
dimana sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan.Dalam
penggunaan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosisitem tetap
terpelihara. Seringkali karena meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek
pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa
membahayakan kehidupan umat.
Proses pembangunan
mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik
akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan
alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,pencemaran
kimiawi,ganguan fisik dan ganguan sosial-budaya.
Kerugian-kerugian dan
perubahan-perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan
yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Baru setelah
itu disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan
baik berupa industri atau bidang lain, yang memperhatikan faktor perlindungan
hidup manusia.
E. Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pengertian polusi atau pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami
pencemaran, secara garis besar pencemaranlingkungan dapat dikelompokkan menjadi
pencemaran air, tanah, dan udara.
1.
Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air
banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan
mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,
industri, dan masih banyak lagi.Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan
sehari-hari, secara tidak sengaja telahmenambahjumlah bahan anorganik pada
perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangandetergen ke perairan dapat
berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukantanah
persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan
akanmenyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut
eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan
eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya
matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesissehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang seringdigunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman
juga dapat berakibat buruk terhadaptanaman dan organisme lainnya. Apabila di
dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDTatau pestisida, akan terjadi
aliran DDT.
2.
Pencemaran
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup
berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas
tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah
juaga dapatdisebabkan limbah padat yang mencemari tanah.Menurut sumbernya,
limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industridan
alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampahorganik
dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup,
sepertidedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya
berasal dari limbahindustri, seperti plastik, logam dan kaleng.Sampah organik
pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme didalam
tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat
menurunkankualitas tanah.
3.
Pencemaran
Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara
tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.Bentuk pencemar udara
bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a.
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkunganudara, dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), danchloroflourocarbon
(CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumimeningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO
lebih dari 100 ppm didalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2Sdapat bergabung dengan partikel air dan
menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapatmenyebabkan gangguan sistem
pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFCdapat menyebabkan
rusaknya lapian ozon di atmosfer.
b.
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk
cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair
berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas
jika terhiap ke dalam paru-paru.Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu
atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasaldari makhluk hidup, misalnya
bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yangtelah mati.
Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggukesehatan manusia.Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari
pembakaran bensin. Bensin yang digunakandalam kendaraan bermotor biasanya
dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannyacepat mesin berjalan lebih
sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan
dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udarasehingga akan mencemari
udara.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Proses-proses alam, antara lain
pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak,
dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
ü Hasil
pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
ü Pengolahan dan
penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
ü Proses-proses
dalam pabrik.
ü Faktor
Industrialisasi.
ü Faktor
Urbanisasi.
AKIBAT YANG DI
TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1.
Punahnya Spesies
Bahan pencemar lazimnya berbahaya
bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewanmengelami keracunan,
kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama.
Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang pekaterhadap
bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap
bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus
diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut
terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida
dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,maka serangga hama akan
berkembang tanpa kendali.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat
mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantaimakanan,
jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia menjadi
terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak
kematian fauna tanah. Hal ini dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk
terus menerus dapat menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat
menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan makanan tercemar dapat mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia,
ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan
saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6.
Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition).
7.
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan
terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang dirasakan oleh
semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapattersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain.
CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia memiliki peranan yang sangat
penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yangterjadi akibat ulah manusia
sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk
mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1. Melakukan
Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah
penghijauankembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali
subur.
2. Rotasi
Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
3. Penggunaan
Pupuk Seperlunya, penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang
berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi
dan dapat meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami,
seperti pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan
Sengkedan, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah
dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan
pegunungan.
5. Reboisasi
adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan
untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan
menahan tanah agar tidak terbawa air hujan.
6. Daur
Ulang, saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai
kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar
menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa
sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah kembali dan ditambah kotoran
hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
Kesimpulan dan Saran
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:
- Bahwa hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan adalah kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dan sebagainya.
- Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadidi suatu kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
- Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak, tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan. Ancaman tersebut tidak hanya terjadi di kawasan itu saja, tetapi juga akan mempengs\aruhi sub-sub sistem lain yang membentuk kawasan itu
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi
pemerintah agar dapat menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan seperti
di negara-negara maju lainnya dengan jalan menanggulangi kemiskinan serta
meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban di
perkotaan guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia
sehingga dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang melainkanjuga untuk
generasi yang akan datang.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar