A.
Landasan Perkembangan Penduduk
Indonesia
Penduduk
adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan
pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di
tempat tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu
daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk
pendatang, penduduk sementara, dan tamu. Penduduk asli adalah orang yang
menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir
dan berasal dari tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap
sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan
pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu adalah orang yang berkunjung
ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali
ke tempat asalnya.
Yang
mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya masyarakat yang
menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya program keluarga berencana
yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Karena factor –
factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka penduduk Indonesia tidak
terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka
ini lebih dari dua orang dalam setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk
yang sangat tidak terkendali, maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran,
kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Dan masalah permukiman
yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah yang lingkungannya kumuh dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia
hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan.
B.
Pertumbuhan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Pertambahan penduduk
adalah dimana di suatu tempat atau wilayah yang semakin banyak angka
pertambahannya penduduk karena angka kelahiran pada suatu wilayah
tersebut,maupun berkurangnya atau angka kematian disuatu daerah tersebut
dikarenakan penyakit atau suatu keadaan tertentu. Pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat kelahiran dan urbanisasi.
Kedua faktor ini yang kemudian menjadi salah satu penyebab tidak seimbangnya
laju pertumbuhan ekonomi dan sosial, ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi
apabila angka laju pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah tidak seimbang
dengan angka laju pertumbuhan ekonomi dan sosial pada wilayah tersebut. Selain
itu, masih adanya disparitas pembangunan antara daerah perkotaan dan perdesaan
yang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya arus migrasi dari satu
wilayah yang lain.
Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama periode
2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. Laju pertumbuhan penduduk
2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding periode 1990-2000
yang hanya mencapai 1,45 persen, sesuai dengan hasil sensus tahun 2010 jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 237,56 juta orang. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan pangan 237,56 juta orang dibutuhkan lahan produktif untuk tanaman
padi seluas 13 juta ha, namun saat ini lahan padi yang diolah seluas 7,7 ha,
jika pertambahan penduduk setiap tahunnya sebesar 1,49% atau bahkan melebihi,
maka dengan sendirinya akan mendatangkan masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan, kelaparan, kekumuhan kota, berkurangnya daya dukung lahan dan
masalah-masalah sosial lainnya. (Pos kota, edisi April 2012)
Lingkungan pemukiman
adalah tempat atau dimana semua warga menempati dan menjadikan sebagai tempat
tinggal,tempat usaha atau sebagai sumber usaha dan sebagainya. Lingkungan
pemukinman akan menjadi baik atau lebih buruk tergantung pada pengelolaan yang
menempati wilayah tersebut.
Perkembangan suatu kota
yang semakin pesat dapat memacu juga kepadatan suatu daerah. Hal ini disebabkan
karena beragamnya kebutuhan hidup masyarakat perkotaan dan adanya upaya untuk
memberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Pertumbuhan
penduduk yang semakin besar sebagai akibat dari perkembangan pada aktivitas
kota dan proses industrialisasi terutama di beberapa kota di Indonesia yang
mengakibatkan banyak berkembangnya kawasan komersial. Berkembangnya suatu kota
pasti akan diikuti oleh pertambahan jumlah penduduk. Salah satu permasalahan
yang muncul seiring dengan perkembangan suatu kota adalah masalah perumahan dan
pemukiman. Menurut Bintarto (Pos Kota edisi Juni, 2012) pemukiman menempati
areal paling luas dalam pemanfaatan ruang, mengalami perkembangan yang selaras
dengan perkembangan penduduk dan mempunyai pola-pola tertentu yang menciptakan
bentuk dan struktur suatu kota yang berbeda dengan kota lainnya. Perkembangan
permukiman pada bagian-bagian kota tidaklah sama, tergantung pada karakteristik
kehidupan musyarakat, potensial sumber daya kesempatan kerja yang tersedia,
kondisi fisik alami serta fasilitas kota yang terutama berkaitan dengan
infrastruktur. Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari
pembentuk kota. Pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman,
kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi.
Jika adanya peningkatan jumlah
penduduk akan menyebabkan terjadinya peningkatan kegiatan sosial-ekonomi, juga
peningkatan kebutuhan pelayanan, dan akan terjadi peningkatan prasarana. Maka
dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah yang sama dan melakukan kegiatan yang sama pula akan menimbulkan suatu
masalah. Keadaan ini sangat kelihatan dari kondisi kepadatan pemukiman tersebut
dimana tampak terjadi meningkatnya ketersediaan infrastruktur.
Pertambahan penduduk hanya pada satu
kota jika tidak diatasi akan mengakibatkan menumpuknya jumlah penduduk yang
tidak merata. Hal tersebut akan berhubungan dengan lingkungan pemukiman, karena
jika terjadinya penumpukan penduduk hanya pada satu kota saja ini akan
menimbulnya jumlah penduduk yang semakin padat dan terutama pada tempat tinggal
pemukiman. Pemukiman yang ditempati oleh banyaknya penduduk pada satu kota ,
atau daerah tertentu ini akan menimbulkan masalah terutama pada
lingkungan. Maka Peran infrastruktur
dalam pengembangan perumahan dan permukiman dinilai sangat penting, karena
infrastruktur merupakan syarat mutlak bagi terciptanya lingkungan permukiman
yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan. Persoalan infrastruktur tersebut
timbul karena bertambahnya penduduk pemukiman, peningkatan pendapatan,
peningkatan pemilikan kendaraan dan dibangunnya fasilitas di kawasan komersial
di sekitar kota.. Dampak yang sangat
pasti terjadi adalah meningkatnya kebutuhan infrastruktur, yang kemudian karena
kejenuhannya menimbulkan tidak optimalnya pelayanan sarana dan prasarana .
Untuk menciptakan suatu lingkungan pemukiman yang baik maka diperlukan
infratruktur pemukiman dan fasilitas umum pemukiman. Adapun yang dimaksud
dengan infrastruktur pemukiman ialah jalan lokal, saluran drainase, pengadaan
air bersih, pembuangan air kotor, persampahan, listrik dan telepon.
Oleh karena itu pentingnya
usaha-usaha perencanaan infrastruktur yang harus dilakukan sedini mungkin.
Dalam hal ini penelitian akan diarahkan mencari hubungan antara kepadatan
pemukiman dengan ketersediaan infrastruktur dengan mengambil kasus di kawasan
pemukiman yang mewakili kepadatan rendah, sedang, dan tinggi. Sampai saat ini
belum ada penelitian yang mengambil topik tersebut. Apabila hal ini tidak
diperhatikan dan ditangani secara khusus maka akan mengakibatkan tingkat
pelayanan menjadi rendah dan menimbulkan ketidaknyamanan.
C.
Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari
tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun
1995 sampai 2000.
Selain merupakan sasaran
pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk
yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan,
perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Menurut Kuncoro
(1997:169) menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang
tinggi akan menghambat pembangunan :
- Meningkatkan konsumsi saat ini dan investasi yang dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa yang akan datang. Rendahnya sumber daya perkapita akan menyebabkan penduduk tumbuh lebih cepat yang pada gilirannya membuat investasi dalam kualitas manusia semakin sulit. Fakta menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah penduduk yang semakin terampil dan berpendidikan.
- Di banyak negara dimana penduduknya masih amat bergantung dengan sektor pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan sumberdaya alam karena pertumbuhan penduduk memperlambat perpindahan penduduk dari struktur pertanian modern dan pekerja modern lainnya.
- Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat semakin sulit melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan ekonomi dan sosial. Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk relatif masih cepat walaupun ada kecenderungan menurun.
pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi
jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan
diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar
penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang
politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi
prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan
karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci
yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.
D.
Pertumbuhan
Penduduk dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup
Semakin padatnya suatu kawasan maka
semakin mudahnya penyakit dapat tertular. Dalam study kasus, seperti Virus Flu
Burung (H5N1),Virus Flu Babi (H1N1),HIV AIDS,Demam Berdarah
(DB),Cacar,Tampek,Diare maupun hingga penyakit ringan seperti Batuk dan
Influenza (Flu) merupakan penyakit yang mudah menular dengan cepat antar
manusia.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan
sempitnya sirkulasi udara dan ditambah tercemarnya polusi dari kendaraan
bermotor maupun sampah terbakar. Ini sangat fatal sekali bagi kelangsungan
makhluk hidup.
Pemerintah tak diam saja tetapi
pemerintah membuat program ASKES (ASuransi KESehatan). Yaitu asuransi kesehatan
untuk orang menengah ke bawah,dimana ketika mereka berobat ke suatu rumah sakit
akan mendapatkan keringanan biaya ataupun tanpa biaya sama sekali. Dan bagi
pemakai ASKES mendapatkan obat generic,yaitu obat dengan harga murah dan
bermutu.
Namun program ini mendapatkan respon
yang bagus dari kalangan kebawah,tetapi sangat disayangkan karena hanya
meringankan dan program ini belum menjalar hingga tempat terpencil. Sekarang
pemerintah lagi di upayakan membangun Puskesmas untuk di daerah terpencil.
Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan suatu wilayah yang dikarenakan bertambahnya angka kelahiran maupun
berkurangnya jumlah penduduk yang dikarenakan angka kematian
bertambah,perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain atau ke tempat
lain seperti migrasi,transmigrasi dab sebagainya.jumlah penduduk disuatu
wilayah saat ini sangat mencemaskan selain bertambahnya jumlah penduduk maka
semakin sempit pula bagi mereka yang untuk mendapatka lapangan pekerjaan
ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk menjalani kebutuhan
hidup,karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa ini akan bertambah
yang disebabkan masalah tadi seperti sulitnya untuk berusaha mendapatkan kerja
untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semaki padatnya penduduk maka semakin
sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan.
Dari masalah tersebut maka angka
kematian pun semakin bertambah,dan bisa merepotkan para pemerintah untuk
menyensus penduduk yang bertempat tinggal,walaupun pemerintah sudah
mencanangkan program untuk keluarga yang berencana tetapi sulit untuk bagi kita
menjalankan perintah tersebut dikarenakan masalah ekpnomi dan kebutuhan yang
mendesak.
Maka dari itu semoga pemerinta bisa
lebih tegas lagi untuk menjalankan progrm tersebut di antaranya mencegah orang
untuk bermigrasi,karena dengan migrasi banyak orang yang menganggur dan
menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para migrasi yang tidak
bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan kepadatan penduduk yang
sia - sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan yang bisa mengakibatkan
kematian.
E.
Kemiskinan dan
Keterbelakangan
Adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Mengukur kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori ,
yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada
satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat /
negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi
yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira
2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup
dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan
dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia
mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi
penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari
28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada
periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis
kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga
mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di
dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di
negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana
ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat
dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang
miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin.
Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
- penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
- penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
- penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
- penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
- penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan
pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara
terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana
bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Menghilangkan kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
- Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
- Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
- Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Kesimpulan
dan Saran
Negara Indonesia merupakan negara
yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya
tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu
pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan
negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol
membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola
transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk
yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat
pendidikan, Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup,
Kelaparan,Kemiskinan dan Keterbelakangan .Maka kita harus bisa memperbaiki
semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang terbaik agar semua
permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan masyarakatnya pun bisa hidup
dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang
kaya akan Sumber Daya Alam.Jadi tidak masuk akal kalau masyarakatnya kebanyakan
hidup dibawah garis kemiskinan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar